ANDA sering merasa galau, tidak diperhatikan atau sering stres? mungkin ada baiknya kita telusuri sebuah tulisan singkat ini, barangkali kita bisa saling diskusi disini.
Dalam sebuah pertemuan kuliah kewirausahaan atau nama keren entrepreneurship, saya dan beberapa teman sedang serius mendengarkan penjelasan dari ibu dosen, lalu tiba-tiba seperti biasa tanya jawab pun di mulai.
Beberapa teman pun bertanya tentang produk, jenis usaha, sampai pada beragam cara untuk memastikan usaha kita bisa bertahan, dan tiba-tiba ada keluar sebuah kata galau.
Lalu, topik galau kewirausahaan pun dibahas. Walaupun ini ranah psikologi, tapi tidak apa karena ini menarik juga bagi seorang yang ingin mengembangkan bisnis.
“Galau itu tidak ada alasan lho, beda sama orang stres karena terjadinya penyebab sehingga membuat dia jadi berpikiran,” jelas ibu dosen.
Tak hanya disitu, salah satu teman alumni psikolog pun memaparkan apa itu stres dan berlanjutlah pada beberapa komentar. Menarik memang tentang galau ini, disaat era sosial media seperti ini baik yang suka Twitter-an dan Facebook-an sering dimabuk kepayang sama yang namanya galau. Sampai-sampai kartunis terkenal Mice membuat karikatur seperti gambar di atas.
Jika Anda merasa masih belum terjawab dengan judul tulisan ini, mungkin coba perhatikan kembali gambar di atas serta pernyataan bahwa galau itu memang tidak ada penyebab, tapi lebih kepada sebuah kelakuan dimana orang itu butuh akan perhatian dan lingkungan yang ada sekitarnya.
Mau pembuktiaannya bisa cek saja di dinding Facebook dan kicauan Twitter, sejauh mana generasi galau ini bermunculan. Bak jamur di musim hujan dari anak sekolah sampai orang tua merasakan hal itu. Atau jangan-jangan orang yang merasa stres, tetap menisbahkan dengan kata galau?
Jadi, pertanyaan berikutnya adalah apakah Anda sering merasa galau? kalau menjawab iya, apakah ada penyebabnya? Selamat intropeksi diri dan jangan lupa, jika stres berlanjut saatnya Anda rileks apalagi diakhir pekan seperti ini.[] 🙂
Filed under: Kampus, Santai | Tagged: Facebook, Galau, Jejaring Sosial, Sosial Media, Stres, Twitter |
Sejak ngeblog, tak pernah galau lagi.
itu sangat bagus, berarti kita bisa berperan mengurangi mereka ya galau mas 🙂
semenjak galau gak ngeblog lagi..
berarti sekarang sudah bisa ngeblog lagi dong bro 🙂
IMHO, sebaiknya orang yang lagi galau itu mencoba membantu menyelesaikan masalah orang lain, supaya timbul rasa penghargaan terhadap diri sendiri dan empati terhadap orang lain.
mantap mas Ilham, ini salah satu cara membangkitkan citra positif dalam menjalani kehidupan sehari-hari 🙂
wkakakakaka… galau kewirausahaan.
kalau di ilmu politik namanya galau amandemen.
😀
kalau di dunia ilmu pendidikan galau apa tuh om guru? 😀
Galau itu sebenernya gimana ya?? Aku bingung….
Ada yg bilang post2ku akhir2 ini lagi galau…
Ah, tp kan itu wajar saja, namanya juga hidup ada naikturun… pasti akan lewat fase itu…
Klo aku mungkin ngerasa isi otakku gak rapi, dengan menulis, aku merapikannya
nah barangkali itu beban dari rutinitas, namanya itu stres. Stres itu pun tidak melulu orang frustasi, karena stres ada tahap kecil sampai pada tingkat besar 🙂
bagiku juga bukan stress, itu bagian dr hidup…
klo krn rutinitas, aku seringnya bosan, bukan stress…
klo krn requirement, baru aku stress… hahaha!!
berarti stres requirement dong 😀
sama aku juga bingung pengertian kata galau itu sendiri….walau kadang scra nggak sadar sering make kata2 itu juga…. 😆
Ada komentar dari jenkna, “ternyata galau sekarang nyaris tanpa makna malah…kadang bilang stres aja diganti galau, jatuh cinta juga dibilang galau,” rasanya itulah yang terjadi sekarang di era sosial media mba Izza 🙂
nulis saja agar tidak galau. galau dituriti boleh jadi pengantar stress.
benar tuh, karena sudah ikut-ikutan bisa jadi pengantar stres. Makanya lebih baik kita ngeblog 🙂
wah .. akhirnya ditulis juga ya, makasih
salah satu pencegah stress buatku ya ngeblog, bikin hepi
mengingat dan menimbang momen kemarin agak sedikit pas, langsung tak tulis mba 🙂
kalau saya sedang galau di tambah seteres gimana? henk saya…:P
biasanya stres dan galau pisah, kalau dua-duanya berarti ada yang tidak beres tuh 😆
dulu sebelum kata galau jadi tren, dalam persepsi saya, galau itu sinonim dengan bimbang. terutama dalam memutuskan sesuatu karena sama beratnya. hem..ternyata galau sekarang nyaris tanpa makna malah…kadang bilang stres aja diganti galau, jatuh cinta juga dibilang galau, trus galau sendiri apaan dong…heehe
yup, komentar jenk itu menurut saya juga tepat atau lebih mudahnya kita sebut sekarang “kata galau telah jadi tren” yang hilang makna 🙂
lagi galau #eehh
jangan ah, hepi aja mba 😀
galau boleh…!tapi jangan sampai kelebihan…! 🙂
betul itu, yang berlebihan itu tidak baik buat kesehatan 😀
sip….! 🙂