• Kicauan Terakhir

  • Baca Juga

  • Komentar Anda

    debrajoem on 13 Tahun jadi Blogger, Kini Pe…
    Blog Entertainment I… on Sekedar Tips dari Twitter untu…
    Blog Berita Indonesi… on Film Tsunami Aceh Hadir di Lay…
    Blog Teknologi Indon… on Perempuan Aceh dan Arti Sebuah…
    Blog Olahraga Indone… on 13 Tahun jadi Blogger, Kini Pe…
    Yusuf on Makam Tgk Di Cantek, Terlantar…
    Miftah Habibi on 13 Tahun jadi Blogger, Kini Pe…
  • Arsip

  • Kategori

  • Para netter yang doyan ke OWL

    Aulia87.wordpress.com website reputation
    MyFreeCopyright.com Registered & Protected

Sertiam


Sekilas kata diatas bukanlah makna biasa, berawal dari kata Serah Terima Amanah membuahkan arti singkat Sertiam. Pertama kali sms dapat, langsung teringat ada apa dengan sertiam kali ini yang pasti jelas beda, sebuah tulisan melelahkan juga ikut serta pada publikasinya yakni long march dari kampus Fasilkom Depok sampai Cibubur (+/- 15 km) tempat kemah Buperta.

Mungkin awal yang paling terkesan dari Sertiam FUKI bagi ikhwan untuk tahun 2008 ini adalah long march, acara yang berlangsung kamis malam ini di kampus Fasilkom Depok berawal dari istirahat bersama hampir 3 jam untuk persiapan jalan. Tepat jam 1 pagi, Pak Yans dan Mr Agung mengomandani semua peserta untuk siap-siap berangkat, sebelum berangkat pun peserta yang hadir sebanyak 24 orang dibagi menjadi 3 kelompok. Masing-masing kelompok diberangkatkan secara resmi plus foto-foto bersama dengan memberikan beberapa maklumat untuk tetap selalu dalam kawanan sampai tujuan.

Selain pembagian kelompok, 2 orang yang mengomandani ini pun memberikan beberapa penjelasan untuk sampai ke Cibubur dengan melakukan titik akses (check point) diantaranya adalah titik akses Jln Juanda Depok, kemudian simpang 3 Gas Alam Cimanggis Depok dan yang terakhir di Buperta Cibubur. Walaupun kenyataan yang ada, masih banyak titik akses lainnya yang secara manusiawi terbuat sendiri khususnya ketika shubuh menjelang di Mesjid Jami’ At Taubah dan beberapa titik lainnya.

Mengingat hal tersebut merupakan hal yang wajar, suasana keakraban yang ada pun tidak pupus begitu saja. Capek, lelah, pegal dan sejenisnya bukan rintangan untuk melaluinya, ini terlihat dari beberapa rekan dengan semangat keras melawan rasa ngantuk dan melek terus membuahkan hasil yang akhirnya sampai juga pada tujuan.

Huuuuhh, perjalanan yang melelahkan ternyata tidak berakhir sampai ditujuan. Sempat-sempatnya dipagi hari yang cerah semua peserta menyempatkan diri untuk bermain bola. Wow, luar biasa, seakan perjalanan semalam suntuk tidak membuat beban bagi mereka untuk menyerahkan haknya pada kaki-kaki yang telah kecapean dan kelelahaan. Memang semangat juang angkatan muda (AM) FUKI dan yang sudah “uzur” dari kepengurusan tidak luntur begitu saja.

Sebuah kebanggaan bagi saya, bahwa hal seperti ini menjadi saksi bahkan pengalaman seumur hidup dapat merasakan kebersamaan yang kokoh selama masa bakti di FUKI dengan sedikit membawa suasana yang lain dari yang lain. Mungkin ketika membaca dan melihat perjalanan ketika Nabi dulu hijrah, tidak seberapa bila dibandingkan Depok ke Cibubur. Ketika jalan-jalan yang dilewati saat malam-malam semakin sunyi, indahnya bintang dan bulan yang melengkung dengan sabitannya membuat mata ini memandang luas atas karunia dari Allah.

Walaupun perjalanan itu adalah sebuah rasa kehadiran, tentunya semua kita sudah menyatukan niat yang sama, kesenangan dan manfaat yang dirasakan sangatlah sulit untuk digambarkan atau pun diungkapkan dengan kata-kata. Ada sebuah rasa dimana hal itu menjadi nilai yang sangat berarti ketika hati dan bathin ini mengatakan “iya” dan asyik karenanya.

Prosesi demi prosesi di Buperta Cibubur tidak lepas dari merasakan kesejukan alam ditengah pagi yang beralaskan embun malam membuat kaki-kaki ini seakan terpancar kekuatan baru, rasa ngantuk yang menghantui selama perjalanan terganti dengan keringat hentakan bola tangan alis Rugby katanya Agung. Tidak itu saja santapan nasi uduk di pagi hari membuahkan sentuhan yang nikmat untuk disantap dengan awalan yang ketat dari satu dan dua snack hadiah dari Bapak Anto.

Indah dan begitu indah, akhir dari sebuah waktu yang berjalan semua tertumpahkan di bumi Cibubur untuk kesaksian FUKI 0708 selama ini. Penampilan kekayaan dari para investor yang tidak ada batasnya untuk masing-masing negara atas 5 grup juga jadi awalan untuk berhayal lebih tinggi (ingat jangan maruk serta jangan mem-faruki….hahahaha).

Tawa dan senyum indah terlihat dari raut muka jiwa muda saat Halang Pintu (istilah betawi), ketika duel antara Pak Ketua Lama dan Pak Ketua Baru (PKL vs PKB) dengan jubirnya masing-masing Chandra dan Ridho juga aksi pitung ala Chamat dengan si jet lie ala Ringgo yang memukau perhatian, serta tak kalah menarik aksi tarik suara dari saya sendiri tentunya.

Satu hal yang inti adalah ucapan kata-kata terakhir (wada’) dari Habib Al Anjaru Cahya Al Kamaru alis Pak Anjar menjadi akhir dari peletakan amanah. Tak ketinggalan pun dengan simbolisasi penempatan pin untuk AM/FM FUKI resmi dilantik sebagai barisan terdepan untuk FUKI selanjutnya serta sekapur sirih dari Pak Faruk disekian banyak umat (peserta sertiam maksudnya) yang hadir untuk pertama kalinya.

Diakhir acara pun sebagai penutup indahnya pertemuan untaian kata-kata dari Akh Haris yang berbalut do’a kepada pencipta mahkluk ini Allah SWT tidak lupa memohon maaf atas segala tindak tanduk yang selama ini sedikit banyaknya tidak tersadari. Semoga Allah mengampuni kami dan memberikan petunjuk serta hidayah-Nya untuk FUKI dan umat muslim/ah diseluruh dunia pada jalan yang telah di ridhai-Nya. Amiin.

Sebuah Perjalanan Baru FUKI


FUKI Fasilkom

SORE yang begitu cerah memberikan suasana yang begitu indah, tepat tanggal 25 April yang lalu di sebuah lantai 6 gedung B Fasilkom UI, nama mereka para pejuang muda FUKI dipanggilkan untuk menyatakan diri akan berjuang untuk kedepan.

Lontaran visi dan misi begitu menggugah untuk dicerna dengan penuh semangat yang baru, tanpa berlama-lama dalam 10 menit mereka bisa menyelesaikan secara seksama. 4 calon yang diusungkan oleh polling yang beredar selama beberapa hari membuat pilihan ini luar biasa hebatnya.

Tak ketinggalan juga layaknya, sebuah pemilihan mereka juga diuji oleh dua orang panelis ternama. Satu orang dari Mapres Fasilkom 2008 dan satu orang dari alumni mantan Pengurus FUKI 2002-2004. Siapa lagi kalau bukan Rahmad Mahendra dan Mas Bayu.

Dalam pertemuan yang sedikit dari pengunjung ini cukup membuahkan hasil yang alot. Acara yang berlangsung hampir jam 10 malam ini membuahkan suka dan duka yang begitu indah untuk dilupakan. 4 orang yang menjadi pelopor pada eksplorasi kali ini adalah Ridho Budiarto, Faruk Chandra Farabi, Berliyanto dan Salman Salsabila. Continue reading

Pertanggungjawaban


Kebetulan besok (14/4) adalah deadline bagi FUKI’ers untuk mengumpulkan Laporan Pertanggungjawaban, bagi yang sudah mendapatkan amanah. Memang judul seperti ini sangat cocok untuk bagian refleksi diri di akhir penghujung masa bakti ini.

Tahukah kita, bahwa waktu yang berjalan seakan begitu cepat. Tidak terasa sudah sampai di penghujung acara, eh penghujung tahun kepengurusan 2007-2008. Baik FUKI, BEM, DPM dan lain-lain semua akan kembali melakukan regenerasi.

Hal itu sekarang pun sudah mulai bermunculan suasana-suasana dimana, waktu-waktu “perpisahan” kian mendekat. Milis, forum angkatan, bahkan sampai ke lingkungan Fasilkom. Ini tidak lain adalah waktu kita untuk menunjukkan “Siapa Saya, Siapa Kita Semua ini” bagi satu ummat.

Biasanya puncak dari sebuah amanah yang diberikan tentu sangat mulus ketika mengalami masa awal dari “perjuangan”. Namun, apa yang terjadi ketika diakhir-akhir masa yang berjalan?.

Teringatkah kita akan sebuah Surat ke 103 Al-Quran yakni Al-‘Asr yang berarti “Demi Masa”?, dimanakah masa itu yang kita lalui selalu dalam keadaan merugi, kecuali mereka yang beramal shaleh, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Semoga semua amal yang telah kita lakukan ini mendapat ridha Allah SWT baik itu yang sekarang maupun kedepan nantinya. Amiin Ya Rabbal’alamin