• Kicauan Terakhir

  • Baca Juga

  • Komentar Anda

    Yusuf on Makam Tgk Di Cantek, Terlantar…
    Miftah Habibi on 13 Tahun jadi Blogger, Kini Pe…
    Noer on 13 Tahun jadi Blogger, Kini Pe…
    morishige on 13 Tahun jadi Blogger, Kini Pe…
    Muhammad Farhan on 13 Tahun jadi Blogger, Kini Pe…
    Alfiandar on 13 Tahun jadi Blogger, Kini Pe…
    13 Tahun jadi Blogge… on Tersadar Kalau @Twitter Sudah…
  • Arsip

  • Kategori

  • Para netter yang doyan ke OWL

    Aulia87.wordpress.com website reputation
    MyFreeCopyright.com Registered & Protected

Belum Bisa Nulis Lagi


blog

Maklum kehidupan seorang mahasiswa tidak lepas dari kesibukan ini dan itu, atau pun mencari kesibukan alias sok sibuk.

Banyak temen ngasih awards ini dan itu juga, dan belum saya sempatkan untuk menulis atau mengucapkan tanda mata untuk dibaca oleh mereka dan bisa jadi saya juga sudah lupa Continue reading

Mahasiswa Plus Sutradara


Aksi di depan DPR

Bentrok antara mahasiswa dengan polisi kembali terulang, Rabu (25/6) malam. Aksi kurang simpatik dilakukan mahasiswa dengan merusak pos Polantas Bundaran Senayan, Jakarta Selatan. Polisi menangkap seorang demonstran.

Pemukulan serta penangkapan oleh polisi membuat mahasiswa tidak tinggal diam. Dalam jumlah yang lebih banyak, gabungan mahasiswa se-Jabotabek muncul dan balik menyerang polisi. Saling lempar batu, botol, dan tembakan gas air mata pun tak bisa dihindarkan.

Bentrokan baru berhenti setelah polisi mundur dan mahasiswa berhenti melakukan serangan. Demonstrasi dilakukan mahasiswa terkait dengan peristiwa kematian aktivis Univeritas Nasional Maftuh Fauzi beberapa waktu lalu.

Itulah berita yang diturunkan oleh Liputan6.com, kalau berbicara masalah ini sebenarnya sudah mengalami masa kadarluarsa alias basi. Kenapa begitu? anda yang sering mendengar dan melihat berita di berbagai media tentu punyai alasan. Continue reading

Peusapat Kawoem Muda


Sejak hari jum’at (18/4) yang lalu saya kehilangan akan dunia luar, ketika informasi yang ada berubah menjadi suasana politisasi dalam sejuknya udara puncak Bogor. Ya itulah namanya “Peusapat Kawoem Muda” atau dalam arti bahasa Indonesia “Temu Kaum Muda” yang merupakan acara perdana dalam kontrak sosial pendidikan politik untuk pemuda dan mahasiswa Aceh di Jakarta dan sekitarnya.

Acara yang berlangsung selama 2 hari ini, mendatangkan pembicara dari berbagai kalangan, pengamat dan aktivis politik. Acara ini diselenggarakan penuh oleh panitia Asrama FOBA Setiabudi Jakarta dengan dibantu oleh BRR (yang tidak jelas rimbanya).

Dalam kontrak sosial ini, diangkat sebuah tema yakni “Perdamaian Abadi sebagai Basis Peradaban dan Kebudayaan Rakyat Aceh” dalam dua sesi berbeda yaitu panel forum dan workshop. Pengalaman yang sungguh luar biasa ternyata dalam ikut serta acara ini, dimana wawasan akan dunia perpolitikan Aceh dikupas secara mendalam dan terbaru.

Tak lepas dari itu juga, tentunya sesi panel forum lebih membuka sejumlah opini dan pendapat dari berbagai kalangan aktivis muda di Jakarta. Acara yang sempat dihadiri oleh staf ahli Menpora Bang Arief Jamaluddin ini membuka sebuah wacana baru untuk pergerakan mahasiswa Aceh ke depan.

Selain panel forum yang terbuka bebas ini, malam apresiasi film yang berjudul “Hotel Rwanda” juga menjadi topik yang sangat menarik disela-sela malam mingguan di puncak. Dimana konflik yang terjadi di Rwanda selama ini teradopsi sebagai sebuah pertikaian yang sangat erat bersuasana politik seperti di Aceh saat ini.

Workshop yang di fasilitatori oleh Teuku Kemal Fasya asal dosen Universitas Malikussaleh pada hari kedua juga mengangkat sisi baru bagi peserta acara ini. Sebuah makna kata rekonsiliasi yang dimiliki oleh Aceh diangkat sampai ke tema skenario untuk memerankan aksi-aksi yang telah ada.

Isu pemekaran, perbedaan etnis, budaya dan ekonomi sampai kepentingan politik akan pihak ke tiga (spoiler of peace) juga menjadi isu hangat suasana dalam workshop tersebut. Tak ketinggalan juga dalam acara ini juga turut hadir peserta dari kaum wanita dengan mengangkat sisi gender yang selama ini tumpang tindih.

Selain itu, acara yang berlangsung dengan suasana santai dan nyaman ini menjadi titik awal bagi para pemuda dan mahasiswa Aceh di Jakarta untuk bisa berkontribusi penuh dalam membangun pemerintah Aceh untuk masa depan. Jeda waktu yang selama ini ada memang sangat diutamakan untuk proses rekonsiliasi (perdamaian) setelah penandatanganan MoU Helsinki 15 Agustus 2005.

Akhir kata saya pribadi mengucapkan selamat atas kerja keras mahasiswa Aceh FOBA untuk terselenggaranya acara ini, semoga tahun depan menjadi acara tahunan yang selalu mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan. Berita selengkapnya juga bisa di lihat di blog SAMAN UI hasil postingan saya, lengkap dengan rangkaian acara.

%d bloggers like this: