• Kicauan Terakhir

  • Baca Juga

  • Komentar Anda

    Blog Berita Indonesi… on Film Tsunami Aceh Hadir di Lay…
    Blog Teknologi Indon… on Perempuan Aceh dan Arti Sebuah…
    Blog Olahraga Indone… on 13 Tahun jadi Blogger, Kini Pe…
    Yusuf on Makam Tgk Di Cantek, Terlantar…
    Miftah Habibi on 13 Tahun jadi Blogger, Kini Pe…
    Noer on 13 Tahun jadi Blogger, Kini Pe…
    morishige on 13 Tahun jadi Blogger, Kini Pe…
  • Arsip

  • Kategori

  • Para netter yang doyan ke OWL

    Aulia87.wordpress.com website reputation
    MyFreeCopyright.com Registered & Protected

10 April, Sejarah Masjid Raya Baiturrahman Terbakar


Masjid Raya Baiturrahman Kutaraja (Foto Dhr. Christoffel Hendrik) BULAN April menjadi bulan yang begitu banyak sejarah bagi Kota Banda Aceh yang sebelumnya tersemat dengan sebutan Kutaraja.

Pada bulan April ini, Banda Aceh saban tahun memperingati sebagai hari jadi, yang jatuh pada 22 April 1205 H atau bertepatan 1 Ramadhan 601 H dan pada bulan bertuliskan angka empat ini pula, peristiwa menegangkan pecah antara Belanda dan rakyat Aceh.

Tepat pada 10 April 1873 –jauh sebelum kita terlahir– peristiwa memanas pecah di ibukota Provinsi Aceh, dimana rakyat Aceh begitu marah saat masjid dibakar oleh pasukan Belanda yang datang pada agresi kedua dibawah pimpinan Jenderal van Swieten.

Jauh-jauh hari sebelum Belanda menyerang Istana Daruddonya, masjid Raya Baiturrahman adalah benteng terkuat dari rakyat Aceh saat menghadapi pasukan Belanda, dan malah pihak Belanda menganggap masjid inilah sebagai pusat dari Kerajaan Aceh Darussalam waktu itu.

Masjid Raya Baiturrahman sendiri pernah terbakar pertama kali pada masa pemerintahan sultan Nurul ‘Alam tahun 1675, peristiwa terbakar jelas tidak tersengaja dan hanya terbakar sebagian.

Sementara pada saat serangan Belanda ke Aceh adalah terbakar karena serangan yang datang secara bertubu-tubi, sehingga membuat yang membuat harta benda serta dana yang ada di masjid juga ikut terbakar tanpa bisa terselamatkan. (Baca juga Riwayat Lain Masjid Raya Baiturrahman)

“Wahai sekalian mukmin yang bernama orang Aceh! Lihatlah! Saksikan sendiri dengan matamu! Masjid kita dibakarnya! Mereka menentang Allah Subhanahuwataala! Tempatmu beribadah dibinasakannya! Nama Allah dicemarkannya! Camkanlah itu! Janganlah kita melupakan budi si kafir yang serupa itu! Masih adakah orang Aceh yang suka mengampuni dosa si kafir yang serupa itu? Masih adakah orang Aceh yang suka menjadi budak kafir Belanda?” (Szekely Lulofs, 1951:59).

Menurut Szekely, ucapan lantang tersebut diserukan oleh anak Cut Nyak Dhien yang akhirnya mengangkat kembali juang fisabilillah rakyat Aceh untuk melawan penjajahan.[]

A photo posted by Aulia (@hack87_) on Apr 9, 2015 at 10:00pm PDT

22 Responses

  1. masjid yang sangat melegenda banget, awal tahu dari berita dan kini pengen banget kesana. semoga bisa kesampaian. amin

  2. Masjid Raya Baiturrahman …kapan ya bisa ke sana. Melihat dan solat di masjid yang menjadi saksi bisu sejarah rakyat Aceh.

  3. hari tepatnya tanggal 10 April 2018 kita bisa mengenang peristiwa ini dan mengambil hikmah dari peristiwa tersebut…

Komentar berisi spam dan SARA, tidak akan ditayangkan!

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: